πŸ“Œ Pinned Post: Perbedaan Sabun Handmade vs Sabun Komersial

Perbedaan Sabun Handmade vs Sabun Komersial

Mungkin kamu pernah berpikir atau kedepannya akan berpikir untuk mengurangi penggunaan produk sintetis dan beralih ke produk natural, entah mulai dari makanan, pakaian, pembersih rumah tangga hingga produk kosmetik, termasuk sabun.

Sabun handmade dan sabun komersial sama-sama efektif untuk membersihkan. Tapi ada beberapa perbedaan yang membuat sabun handmade lebih unggul. Langsung aja yuk kita bahas satu per satu.

Kandungan gliserin

Gliserin (gliserol) adalah senyawa yang berfungsi menjaga kelembapan alami kulit, bersumber dari minyak nabati dan hewani. Tapi ada juga gliserin sintetis yang bersumber dari minyak bumi (petroleum) sebagai hasil sampingan poduksi biodisel.

Pada industri sabun modern, gliserin biasanya dipisahkan dari sabun untuk dijual kembali atau digunakan di berbagai produk kosmetik seperti pelembap/moisturizer. Menghilangkan gliserin membuat sabun terasa kering di kulit. Ujung-ujungnya, kita sebagai konsumen diarahkan oleh industri untuk membeli dua jenis produk, yaitu sabun dan pelembap.

Sedangkan pada sabun handmade, gliserin alami tetap menyatu dengan sabun dan justru jadi sebuah nilai tambah. Gliserin sangat baik dalam menangkal kulit kering, terutama kalau kita sering cuci tangan atau mandi; sebuah hal yang wajar di era post pandemi ini.

Ingredients

Mayoritas sabun komersial berbahan dasar deterjen dan surfaktan sintetis keras, sehingga kurang bersahabat untuk kulit sensitif.

Sedangkan sabun handmade berbahan dasar minyak yang ramah untuk kulit sensitif. Biasanya terdapat juga superfat (minyak tertinggal) yang berfungsi memberi kelembapan tambahan. Detail mengenai superfat bisa dibaca di sini.

Beberapa sabun handmade bahkan menggunakan bahan ekstra untuk menutrisi kulit seperti luxury oil (argan, jojoba, neem), bahan aktif (charcoal, clay, exfoliation), ekstrak (aloe vera, chamomile), puree, vitamin E, essential oil serta fragrance oil.

Penggunaan sabun handmade membuat kulit kita tetap sehat serta lebih baik untuk bumi dalam jangka panjang.

Mendukung perputaran ekonomi mandiri

Seperti kebanyakan produk artisan buatan tangan, harga sabun handmade memang lebih tinggi dibanding sabun pabrikan yang diproduksi massal. Hal ini terutama dipengaruhi oleh harga bahan baku, dimana sabun handmade mayoritas menggunakan bahan alami.

Selain itu produksi sabun handmade dilakukan dengan metode tradisional dalam batch yang kecil, biasanya rumahan/UKM. Sedangkan industri sabun menerapkan sistem economic of scale, dimana harga dapat ditekan karena produksi dilakukan dalam jumlah sangat besar.

Masih berkaitan dengan industri, pada produksi massal manusia diandaikan seperti sebuah sekrup dalam mesin yang bisa diganti kapanpun; sebuah proses menuju keterasingan atau alienasi. Sedangkan pada produk handmade ada story, passion, skill, dan ekspresi yang tertuang.

Dengan menggunakan produk handmade berarti kita turut berpartisipasi mendukung perputaran ekonomi masyarakat mandiri. Berkembangnya bisnis lokal dan industri rumahan/UKM berdampak baik karena dapat mensejahterakan masyarakat sekitarnya.

Menjaga kelestarian lingkungan

Ada kesadaran bersama bahwa masalah lingkungan adalah isu serius yang perlu perhatian ekstra. Kesadaran bersama ini terus-menerus ditanamkan, bisa dilihat dengan banyaknya kampanye dan film dokumenter tentang lingkungan yang konsisten diproduksi.

Produk ramah lingkungan berdampak baik untuk bumi kita. Dibandingkan dengan sabun komersial, sabun handmade punya dampak lingkungan yang lebih kecil.

Ada 2 hal yang bisa kita ubah dengan beralih ke sabun handmade.

Pertama adalah mengurangi limbah busa deterjen.

Bayangkan bahwa ada jutaan orang yang memakai deterjen setiap hari. Limbah busanya akan mengalir dan berakhir di perairan. Bahan kimia ini berdampak pada lingkungan termasuk binatang, burung, hingga ekosistem laut.

Yang kedua adalah mengurangi kemasan plastik sekali pakai.

Kemasan dari produk pembersih terutama botol sabun cair (deterjen) dan shampoo menjadi masalah besar di laut. Saat ini sudah banyak produsen sabun handmade yang memakai material biodegradable sebagai kemasan.

Harga deterjen komersial memang lebih murah. Kita memang membayar murah, tetapi lingkunganlah yang terpaksa membayar mahal dan menanggung akibatnya; polusi di air, tanah, dan udara.

Semoga setelah membaca tulisan ini, kamu mulai kepikiran untuk mengurangi pemakaian produk sintetis keras dan produk berkemasan plastik sekali pakai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *