Gimana Sih Caranya Bikin Sabun Yang Sesuai dengan Keinginan Kita?

Gimana Sih Caranya Bikin Sabun Yang Sesuai dengan Keinginan Kita?

Kalau kamu mau bikin sabun yang sesuai dengan kebutuhan & keinginanmu, sebaiknya pahami tentang fatty acid atau asam lemak. Kenapa?

Karena fatty acid berpengaruh pada hasil akhir atau karakter sabun kita.

Contohnya, karakter sabun minyak zaitun adalah sangat melembapkan dengan busa sedikit, sedangkan karakter sabun minyak kelapa adalah sangat membersihkan dengan busa berlimpah.

Fatty acid adalah komponen penyusun minyak, yang berperan dalam proses saponifikasi.

Tiap minyak punya kandungan fatty acid yang berbeda satu dengan lainnya. Fatty acid inilah yang menentukan karakteristik setiap minyak, yang pada akhirnya akan menentukan hasil akhir sabun.

Menggunakan minyak tertentu akan menghasilkan sabun dengan karakteristik tertentu; cenderung padat atau lembek, berbusa banyak atau sedikit, bersifat membersihkan atau melembapkan, dan seterusnya.

Tentu ada sabun yang dibuat dari 1 jenis minyak saja. Tapi umumnya, sabun dibuat dari 3 atau lebih campuran minyak. Maka, memahami fatty acid profile akan memudahkan kita menentukan minyak yang dipakai untuk bikin sabun. Juga mempermudah kita menentukan substitusi minyak atau minyak pengganti, pada sebuah resep sabun.

1 Lauric

Minyak jenuh (saturated fat), memadatkan sabun, bersifat sangat membersihkan, busa berlimpah. Contohnya: minyak babassu, minyak inti sawit (berbeda dengan minyak sawit), minyak kelapa.

2 Myristic

Minyak jenuh (saturated fat), memadatkan sabun, bersifat membersihkan, banyak busa. Contohnya: minyak babassu, minyak kelapa, lemak hewan.

3 Palmitic

Minyak jenuh (saturated fat), memadatkan sabun, busa lembut. Contohnya: minyak sawit, cocoa butter.

4 Stearic

Minyak jenuh (saturated fat), memadatkan sabun, busa lembut. Contohnya: illipe butter atau mentega tengkawang, shea butter, mango butter, cocoa butter.

5 Ricinoleic

Minyak tak jenuh (unsaturated fat), bersifat melembapkan & melembutkan, menstabilkan busa & bisa meningkatkan busa jika dikombinasikan dengan lauric acid. Hanya ada 1 jenis minyak yang mengandung ricinoleic acid, yaitu minyak jarak atau castor oil. Minyak jarak bersifat unik, nggak punya substitusi langsung.

6 Oleic

Minyak tak jenuh (unsaturated fat), bersifat melembapkan & melembutkan, busa sedikit. Karena merupakan monosaturated, oleic acid bisa digunakan pada % tinggi, tanpa resiko DOS (Dreaded Orange Spot). Contoh: high oleic sunflower oil, high oleic canola oil, minyak zaitun, minyak bekatul atau rice bran oil.

7 Linoleic

Minyak tak jenuh (unsaturated fat), bersifat melembapkan & melembutkan, busa sedikit. Karena merupakan polyunsaturated, linoleic acid sebaiknya digunakan secukupnya karena punya resiko terbentuk DOS (Dreaded Orange Spot). Contoh: safflower oil, minyak biji bunga matahari atau sunflower seed oil, minyak biji anggur atau grapeseed oil, minyak kedelai atau soybean oil, canola oil.

8 Linolenic

Minyak tak jenuh (unsaturated fat), bersifat melembapkan & melembutkan, busa sedikit. Karena merupakan polyunsaturated, linolenic acid sebaiknya digunakan secukupnya karena punya resiko terbentuk DOS (Dreaded Orange Spot). Kurang umum di Indonesia, contoh: minyak biji delima atau pomegranate seed oil, roseship oil, hemp oil.

Cek langsung semua jenis minyak & fatty acidnya di sini.

Intinya, untuk membuat sabun yang sesuai dengan kebutuhan & keinginan, kita sebaiknya paham 8 jenis fatty acid di atas. Jika kita paham tentang karakteristik tiap jenis minyak, kita bisa mengkombinasikannya & tetap menghasilkan sabun yang balance/harmonis.

Misalnya, kalau kita mau bikin sabun yang cenderung bersifat melembapkan, hindari memakai minyak kelapa terlalu banyak. Tingkatan kandungan minyak zaitunnya. Mungkin bisa ditambah cocoa butter supaya busanya lebih banyak. Untuk meningkatkan kepadatannya, tambahkan juga minyak sawit–pakai yang sustainable RSPO ya 🙂

Ingat, jika melakukan substitusi pada sebuah resep sabun, kita harus menghitung ulang jumlah soda api yang dibutuhkan menggunakan kalkulator sabun. Karena dalam membuat sabun, presisi adalah koentji.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *