4 Metode Membuat Sabun

Perbedaan & Keunikan 4 Metode Pembuatan Sabun

Kita bisa membuat sabun dengan 4 cara. Cara satu & lainnya punya keunikan masing-masing, nggak bisa dibandingkan. Semua kembali ke preferensi pribadi, lebih nyaman menggunakan metode yang mana.

Yuk simak perbedaan serta kelebihan dari masing-masing metode.

1 Cold Process (CP)

Adalah metode yang paling populer. Proses pembuatan sabun dengan metode ini menggunakan sumber panas internal, yaitu berasal dari reaksi kimia (saponifikasi) antara minyak dengan alkali. Singkatnya, sabun dimasukkan ke cetakan dalam keadaan “1/2 matang”.

Kelebihan:
– Punya kontrol akan bahan dasar sabun
– Secara penampilan lebih halus
– Bisa mendesain sabun dengan leluasa (layer ataupun swirl)

Kekurangan:
– Nggak bisa menentukan jenis superfat yang tersisa
– Manfaat beberapa bahan tambahan/ekstrak dipercaya nggak bisa bertahan. Info lebih lanjut di sini
– Proses bersih-bersih lebih ribet karena adonan masih mengandung alkali
– Butuh waktu lama untuk curing

2 Hot Process (HP)

Proses pembuatan sabun dengan metode ini menggunakan sumber panas internal & terutama eksternal, untuk mempercepat proses saponifikasi. Singkatnya, sabun “dimasak sampai matang”, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan.

Kelebihan:
– Punya kontrol akan bahan dasar sabun & juga jenis superfat
– Manfaat bahan tambahan/ekstrak dipercaya bisa bertahan. Info lebih lanjut di sini
– Proses bersih-bersih mudah

Kekurangan:
– Lebih beresiko karena melibatkan panas tinggi
– Lebih sulit didesain karena adonan cenderung kental & permukaan cepat kering
– Tekstur & tampilan akhir rustic, nggak sehalus sabun cold process
– Butuh alat tambahan (kompor/crockpot/microwave/double boiler/oven)
– Butuh waktu lama untuk curing

3 Melt & Pour (M&P)

Adalah metode paling sederhana, menggunakan sabun yang sudah jadi (soap base khusus). Soap base dilelehkan, dicampur dengan pewarna & bahan tambahan lain, kemudian dituang ke cetakan. Pada metode ini, kita nggak bersentuhan langsung dengan alkali.

Kelebihan:
– Mudah untuk pemula, cocok sebagai aktivitas bersama anak
– Bisa berkreasi dengan aneka warna & essential ataupun fragrance oil
– Tidak perlu curing, cukup didiamkan beberapa jam sampai tekstur sabun padat

Kekurangan:
– Nggak punya kontrol akan bahan dasar sabun atau soap base-nya
– Base soap melt & pour cenderung berkeringat, karena mengandung gliserin dalam jumlah besar

4 Milled/Rebatch

Melelehkan sabun yang sudah jadi, menambahkan bahan tambahan, & kemudian mencetak ulang sabun. Biasanya dilakukan untuk mengolah sisa sabun ataupun sabun gagal. Pada metode ini, umumnya kita nggak bersentuhan langsung dengan alkali.

Kelebihan:
– Mengurangi limbah sabun, menggunakan sabun yang sudah ada
– Proses sederhana

Kekurangan:
– Tekstur sabun nggak homogen
– Penampilan cenderung berantakan

Apapun caranya, yang terpenting, semuanya sama-sama menghasilkan sabun yang baik bagi kulit & juga lingkungan. Kalau kamu gimana, menurutmu mana metode yang paling menarik?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *