Mau Sabun Yang Lebih Tahan Lama? Cek Bahan Ini

Stearic Acid Pada Sabun Handmade, Apa Fungsinya?

Sabun handmade cenderung punya masa pakai yang lebih pendek dibanding dengan sabun komersial pabrikan.

Hal ini disebabkan karena sabun handmade dibuat menggunakan bahan dasar minyak nabati, yang unggul dalam membersihkan dan melembapkan, tapi lebih mudah larut ataupun melunak di saat pemakaian.

Penyebab lainnya adalah waktu curing atau penjemuran yang terlalu cepat, ataupun karena penyimpanan yang kurang baik, misalnya diletakkan di tempat yang terus menerus tergenang air.

Nah, tentunya kita ingin membuat sabun handmade yang tahan lama dan nggak cepat larut. Selain memperhatikan penyimpanannya di antara penggunaan, ternyata ada satu cara untuk membantu memperpanjang masa pakai sabun handmade, yaitu dengan menambahkan stearic acid pada resep sabun kita.

Apakah Teman Tentrem pernah dengar tentang stearic acid sebelumnya? Yuk, kita kenalan dengan stearic acid.

Stearic Acid (C18H36O2) adalah sejenis asam lemak jenuh atau saturated fat yang terbentuk secara alami. Kandungan stearic acid bisa ditemukan di mentega nabati seperti cocoa butter dan shea butter, serta pada minyak sawit.

Stearic acid padat pada suhu ruang, berwarna putih dan nggak berbau, dengan titik leleh sekitar 69-70 °C. Senyawa ini dianggap aman untuk digunakan dan nggak diklasifikasikan sebagai bahan berbahaya, maka umum ditemukan pada berbagai produk kosmetik seperti krim, lotion, lilin, dan tentunya, sabun.

Ketika stearic acid ditambahkan ke dalam resep sabun, ia berperan sebagai hardener atau pengeras karena memiliki sifat padat pada suhu ruang. Sabun yang mengandung stearic acid cenderung memiliki tekstur yang lebih kaku.

Stearic acid juga membantu meningkatkan stabilitas sabun, yaitu membuat sabun batang menjadi lebih tahan lama dan nggak mudah melunak saat dipakai.

Beberapa fungsi lain dari stearic acid adalah memiliki sifat surfaktan, yang berarti mampu membersihkan kotoran dari permukaan kulit, juga berperan untuk menjaga kelembapan alami pada kulit, serta dapat meningkatkan stabilitas busa, yaitu busa yang lebih banyak dan konsisten.

Pada pembuatan sabun metode Cold Process (CP) dan Hot Process (HP), stearic acid dilelehkan bersama minyak padat lain yang digunakan.

Penggunaan stearic acid bukan hal yang wajib dalam pembuatan sabun, tergantung pada preferensi pribadi dan karakteristik yang diinginkan pada produk akhir. Jika kamu menginginkan sabun yang lebih padat dan kaku, maka penambahan stearic acid sangat bermanfaat. Umumnya, stearic acid digunakan antara 3-8% dari berat minyak.

Stearic acid aman digunakan dan merupakan bahan sustainable yang juga mudah terurai (biodegradable) sehingga nggak memberi dampak buruk bagi lingkungan. Mayoritas stearic acid yang beredar di Asia Tenggara berupa triple-pressed stearic/palmitic blend, yang berasal dari minyak sawit dan tergolong vegan.

Aku pribadi memakai stearic acid sebagai bahan tambahan semua resep sabunku, terutama untuk membantu memadatkan sabun dan membuat sabun lebih tahan lama.

Teman Tentrem, jangan lupa untuk selalu taruh sabun di tempat yang kering diantara pemakaian ya, karena kebiasaan ini juga mempengaruhi ketahanan sabun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *