Minyak Sawit: RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil)

Indonesia adalah negara terbesar produsen minyak sawit di dunia. Pada 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 57 juta ton minyak sawit mentah, yang merupakan sebagian besar dari produksi global. Tapi, apakah kamu tahu sisi gelap industri minyak sawit?

Industri minyak sawit di Indonesia punya dampak negatif yang serius. Penggundulan hutan (deforestasi), kerusakan habitat satwa liar, kondisi pekerja yang tidak layak (termasuk upah rendah, jam kerja panjang, kurangnya perlindungan & keselamatan), serta dalam beberapa kasus mempekerjakan anak di bawah umur.

Pada 2004, sebuah organisasi non profit internasional membuat sebuah standar kelayakan untuk industri minyak sawit, yaitu RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa produksi minyak sawit berkontribusi pada keberlanjutan sosial, ekonomi, & lingkungan.

Minyak sawit RSPO dianggap lebih sustainable atau berkelanjutan karena proses produksinya memenuhi standar yang ketat. Perusahaan kelapa sawit yang bersertifikasi RSPO diharuskan untuk menerapkan praktik pertanian yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, mendorong penggunaan lahan yang lebih efisien, pengurangan emisi gas rumah kaca, perlindungan terhadap habitat satwa liar, memastikan hak-hak pekerja terlindungi (termasuk upah adil & lingkungan kerja aman), serta transparansi dalam rantai pasokan minyak sawit.

Adopsi minyak sawit RSPO memberi dampak positif pada kesejahteraan karyawan perkebunan & masyarakat lokal, serta mencegah kerusakan lingkungan yang lebih lanjut. RSPO membantu menjaga keseimbangan alam & meningkatkan kesejahteraan sosial.

Sebagai bentuk dukungan akan praktik keberlanjutan lingkungan, LAUT TENTREM hanya menggunakan minyak sawit yang bersertifikasi RSPO sebagai bahan baku sabun.

Percayalah bahwa langkah kecil yang dilakukan bersama-sama secara konsisten, pasti akan berdampak di masa yang akan datang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *